Sejarah Desa

  1. Sejarah 

       Desa Palangan merupakan salah satu Desa dari 9 Desa dan 2 kelurahan yang ada di Kecamatan Kota Besi yang terdiri dari 4 Rukun Tetangga (RT) dan 1 Rukun Warga (RW) yang berada di wilayah Kota Besi Kabupaten Kotawaringin Timur Provinsi Kalimantan Tengah. Menurut beberapa tokoh masyarakat yang ada di desa yang mengetahui awal terbentuknya Desa Palangan dan wawancara dari kepala Desa Palangan. Terbentukanya komunitas pertama kali di Desa Palangan terdapat kepala keluarga yang awalnya mendiami kampung Palangan yang mendiami wilayah yang terdapat tumbuh-tumbuhan yang berkembang mendiami wilayah kampung Palangan sebagai tempat aktivitas pembukaan lahan pertanian dan perkebunan. Kampung Palangan sudah beridiri sejak zaman penjajahan Belanda. Kampung Palangan merupakan suatu wilayah strategis karena di lalui melalui jalur darat dan sungai yang relatif dekat dan singkat. Awal pertama kali Kampung Palangan dulu sebelum jadi Desa bernama Kampung Palangan yang dipimpim oleh Ondo Sinar Kepala Kampung pertama. Kampung Palangan merupakan yang Paling luas di wilayah Kecamatan Kota Besi bahkan dulu. Kemudian pada tahun 1983 status kepemimpinan kepala kampung berubah mejadi kepemimpinan Kepala Desa Pertama yang dijabat oleh Pjs. T Harles. R pada tahun 1983 – 1995 yang dipimpin oleh kepala Desa Palangan. Desa Palangan pernah terjadi pemekaran wilayah baru menjadi desa yaitu Dusun Kanyala pada tahun 2004 menjadi desa. dibentukanya desa baru karena untuk memisahkan diri dari Desa Palangan bersama dengan pembentukan Kecamatan Talawang sebagai syarat untuk menjadi kecamatan. Dusun Kanyala tergabung ke Kecamatan Talawang untuk di jadikan Kecamatan baru. Proses pengusulan dilakukan oleh  pemerintah daerah Kabupaten Kotawaringin Timur mengingat luas wilayah Kecamatan Kota Besi sangat luas. Maka dilakukan pemekaran wilayah baru yang di SK oleh Bupati Kotawaringin Timur. Pengusulan itu disetujui oleh kepala Desa Palangan dan BPD berdasarkan usulan dari masyarakat Kanyala untuk dilakukan pemekaran baru. Usulan itupun disetujui oleh pihak kabupaten Kotawaringin Timur.

     Desa Palangan memliki banyak pontensi sumber daya alam (SDA) yang dapat di kembangkan meliputi perkebunan dan perikanan. Selain itu sumber daya alam pontensi masyarakat Desa Palangan juga memiliki sumber daya manusia (SDM) yang handal, hak ini terlihat dari sekian banyaknya angka anak yang melanjutkan sekolah sampai keperguruan tinggi.

     Dilihat dari sosial budaya penduduk Desa Palangan beragama Katholik, islam, Hindu, dan Kristen. Sebagian besar penduduk bermata pencaharian sebagai pentani, perkebunan, nelayan, pedagang, pegawai negeri sipil dan karyawan perusahaan Sawit. Selain itu juga sejarah pembukaan lahan gambut di Desa Palangan awal masyarakat desa mediami beberapa anak sungai Saranau yang menjadi tempat masyarakat untuk berkebun dan berlandang. Awal masyarakat membuka lahan pertanian dan perkebunan  dilahan gambut dengan melakukan pembersihan lahan selama beberapa bulan kemudia baru dibakar. Setelah dibakar baru lah mulai untuk di tanam pada waktu musim hujan tiba masyarakat mulai menanam padi dan karet. Selain itu juga masyarakat membuka sawah pertanian ditanah mineral  dengan melakukan pembersihan lahan  baru dan  mulai dilakukan pembakaran lahan dengan cara dibakar. Kemudian baru mulai dilakukan penanaman padi secara gotong royong yang dilakukan oleh masyarakata desa. Namun seiring waktu masyarakat sudah mulai jarang menam padi hal ini tidak ada lagi yang membuka lahan dikarena adanya larangan pemerintah untuk membakar hutan dan lahan gambut.

  1. Etnis, Bahasa, Dan Agama

Secara umum etnis yang dominan bermukim di Desa Palangan adalah etnis Suku Dayak yang awal pertama kali bermukim di desa kemudian Suku Banjar yang merupakan masyarakat pendatang yang berbaur dengan etnis Suku Dayak. Hal ini dikarenakan sejarah awal berdirinya Desa Palangan  ini pun awalnya penduduk dari etnis Dayak yang mendiami awal pertama, baru lah setelah itu Suku Banjar masuk ke Desa yang berasal dari daerah Sampit sebagai masyarakat pendatang. Sedangkan etnis lain adalah suku Jawa itu berasal pulau Jawa yang merupakan masyarakat pendatang yang bekerja di perusahaan sawit yang tinggal di Desa Palangan karena menikah dengan orang suku Dayak. Suku Batak, suku bima, suku timur merupakan orang pendatang yang bekerja diperusahaan sawit menikah dengan asli orang dayak menetapkan dan tinggal sebagai orang pendatang baru yang tinggal di Desa.

Tabel 18 Suku di Desa Palangan

No

Nama Suku

Total

Prosentase (%)

1.

Suku Dayak

825

91,97

2.

Suku Banjar

43

4,79

3.

Suku Jawa

8

0,89

4

Batak

14

1,56

5

Bima

2

0,22

6

Timur

5

0,55

Jumlah

897

100

         

Sumber: Pemdes Palangan Tahun 2021

Persentase penduduk dari etnis Dayak yang mendiami dan tinggal di Desa Palangan saat ini mencapai 91,97 persen. Hal ini dikarenakan arus perkembangan penduduk asli berasal suku Dayak sangat pesat dan berkembang dikarena penduduk Dayak merupakan mayoritas mediam Sungai Saranau daerah hilir dan hulu sedang penduduk suku Banjar kebanyak mereka mendiami daerah aliran Sungai Mentaya dibagian hilir. Hal lain adalah adanya pernikahan sesama etnis maupun antar etnis yang terjadi ataupun masuknya penduduk baru dari etnis suku Banjar yang memungkin terjadinya. Etnis Banjar banyak bermukim di mura Sungai Mentaya dan berbaur dengan suku entis Dayak.  Sedang suku Jawa itu berasal pulau Jawa yang merupakan masyarakat pendatang yang tinggal diwilayah desa Palangan yang menikah dengan orang dayak asli di Desa Palangan merupakan pekerja sawit. Suku Batak, Timur, Bima  merupakan pendatang yang juga menikah dengan suku dayak yang ada di Desa Palangan.

Gambar 10 Grafik Persentase Etnis di Desa Palangan

Sumber: Pemetaan Partisipatif tahun Tahun  2021

Bahasa sehari-hari yang digunakan oleh penduduk Desa Palangan adalah bahasa Dayak, Banjar, dan bahasa Indonesia. Percampuran bahasa ini dikarenakan etnis mayoritas yang ada di desa adalah etnis Dayak. Sehingga sebagian besar penduduk pasih menggunakan bahasa Banjar untuk berkomunikasi sehari-hari. Sementara itu bahasa Dayak digunakan sesama Dayak karena sebagian pengguna merupakan asli orang Dayak. Sedangkan bahasa Indonesia digunakan untuk kepentingan-kepentingan resmi pemerintahan Desa dan kegiatan dalam dunia pendidikan.

Tingkat kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa di desa terggambarkan melalui jumlah pemeluk agama yang ada. Mayoritas pemeluk agama yang ada di Desa Palangan adalah beragama Kristen Khatolik dan Kristen Protestan yang merupakan asli orang suku dayak yang mendiam desa tersebut. Selain itu juga terdapat pemeluk agama Islam yang merupakan suku dayak dan suku banjar.  Selain itu juga ada pemeluk agama Hindu Kaharingan  yang merupakan asli dari suku dayak yang bermukim dari Desa Palangan. Kedekatan diantara pemeluk agama lain di desa pada umumnya berjalin harmonis. Tidak mempertimbangkan agama maupun kepercayaan yang dianut oleh masing-masing. Bahkan dalam beberapa keluarga penduduk ada yang memiliki kepercayaan yang berbeda-beda diantara anggota keluarga namun tetap saling menghargai satu dengan yang lain. Untuk lebih jelasnya mengenai agama yang ada di Desa Palangan  dapat dilihat pada Tabel dibawah ini.

                                                           Tabel 19 Agama di Desa Palangan

No

Agama

Jumlah

Prosentase (%)

1.

Kristen Protestan

64

7,07

2.

Kristen Katholik

425

47,01

3.

Islam

288

31,85

4.

Hindu Kaharingan

127

14,04

Total

904

100

Sumber: Pemdes Palangan Tahun 2021

Gambar 11 Grafik Persentase Agama di Desa Palangan

 

Profil

DESA PALANGAN - KOTA BESI
KOTAWARINGIN TIMUR - KALIMANTAN TENGAH
Website desa dibangun dengan tujuan sebagai media pelayanan publik resmi desa, yang dibangun dan dikelola oleh Tim Desa setempat. Dengan memanfaatkan website penyelenggaraan pelayanan publik dapat dilakukan secara cepat dan mudah.

selengkapnya

Kontak Kami

Jl. Ondo Sinar RT.02/RW.01 Desa Palangan.
Kode Pos 74353

087728748211
desapalangan@kotimkab.go.id